Ilustrasi Akuntansi |
Gambaran Umum
Perubahan
yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya
pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya peningkatan
aktivitas usaha suatu perusahaan baik yang profit motif maupun yang non profit
motif dirasakan sebagai beban yang berat. Oleh karena itu agar semua kegiatan
usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar, suatu perusahaan memerlukan
informasi mengenai keadaan seluruh kegiatan perusahaan secara cepat dan dapat
diandalkan. Salah
satu informasi yang sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan adalah
informasi mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha yang telah dicapai.
Informasi yang menyajikan keadaan tersebut dikenal sebagai akuntansi.
Informasi
Akuntansi
Anda tentu mempunya konsep dan
gambaran umum tentang apa yang dilakukan oleh seorang akuntan. Akuntan
mengambil informasi tentang transaksi dan kejadian dalam bisnis dan meringkas
aktivitas tersebut ke dalam laporan yang digunakan oleh pihak-pihak yang tertarik
dan berkepentingan dalam dunia usaha (business entity). Namun anda belum tentu
menyadari bahwa pekerjaan seorang akuntan sangat kompleks dan rumit, dibutuhkan
kecakapan pengetahuan teknis dan kemampuan pengukuran yang hanya bisa diperoleh
dari studi yang intensif dalam ilmu akuntansi. Memang kenyataannya mempelajari
akuntansi bukanlah hal yang mudah, namun bila anda bersungguh-sungguh maka anda
terkejut tentang apa yang akan temukan dan dapatkan dalam akuntansi. Pengetahuan tentang akuntansi merupakan hal yang sangat bernilai menuju kesuksesan bisnis.
Definisi
Akuntansi
Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan
teknik yang digunakan untuk mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam
suatu unit usaha ekonomi. Informasi akuntansi sangat potensial untuk dilaporkan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan, seperti: manajer perusahaan, pemilik,
kreditur, pemerintah, analisis keuangan dan karyawan. Manajer perusahaan
membutuhkan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial dan
bisnis, Investor tentunya dalam ekspektasi dan harapan terhadap hasil
investasinya dalam bentuk hasil usaha dan keuntungan (deviden), kreditur
berkepentingan terhadap kemampuan bayar terhadap kewajiban perusahaan dalam
menyelesaikan pinjamannya, pemerintah memerlukan informasi terhadap pajak dan
regulasi (peraturan), analis keuangan menggunakan akuntansi untuk dasar
menyatakan opini (pendapat) terhadap investasi yang akan direkomendasikan,
karyawan berharap ingin bekerja di perusahaan yang mampu untuk mendukung
pengembangan karir dan penghasilan yang lebih baik.
Untuk mengetahui akuntansi secara lebih
mendalam sebaiknya mengerti terlebih dahulu definisi atau batasan akuntansi.
Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi:
AICPA (American Institute of
Certified Public Accountans) pada tahun 1941, mendefinisikan akuntansi
sebagai :
“seni mencatat, menggolongkan dan
meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu
dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.”
Dari definisi ini ada 3 aspek
penting yaitu :
1.
Akuntansi adalah suatu proses, yaitu
proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi.
2.
Akuntansi memproses transaksi keuangan
dengan cara yang mempunyai pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakan) dan
mengunakan satuan uang sebagai alat pengukur.
3. Akuntansi
tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan belaka, melainkan
meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari proses-proses tersebut.
Definisi lain
dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB) tahun 1970:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa.
Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi,
terutama yang bersifat keuangan, yang bertujuan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomis.”
Definisi menurut American Accounting Association
tahun 1966, adalah sebagai berikut :
“proses mengenali , mengukur dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan
yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.”
Definisi ini mengandung dua
pengertian:
1.
Kegiatan Akuntansi, bahwa akuntansi
merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan
informasi ekonomi.
2.
Kegunaan Akuntansi, bahwa informasi
ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan
pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Dan definisi
yang lainnya adalah menurut George A. Mac Farland :
“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan,
penggolongan, penyajian, serta penafsiran secara sistematis dari data keuangan
perusahaan atau perseorangan.”
Dari definisi ini dapat ditarik
pengertian bahwa :
1.
Prosedur-prosedur yang digunakan dalam
akuntansi adalah mencatat, menggolongkan, menyajikan dan menafsirkan.
2.
Sasaran dari akuntansi adalah data
keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial.
3.
Prosedur mencatat, menggolongkan, dan
menyajikan data keuangan haruslah disusun secara sistematis, sehingga dapat
digunakan untuk menafsirkan dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.
Menghasilkan informasi yang berguna bagi
pihak-pihak yang menyelenggarakan maupun pihak-pihak diluar perusahaan.
Kegunaan ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan
pertanggungjwaban.
Pemakai Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi digunakan oleh
banyak pihak atau pengguna dengan masing-masing kepentingannya. Kepentingan
antara satu pengguna dengan pengguna lainnya tidak sama sehingga informasi yang
dicaripun berbeda. Para pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke
dalam dua golongan besar, yaitu :
1.
Para pengguna yang berkepentingan
langsung terhadap perusahaan : pemilik dan calon pemilik, kreditor dan calon
kreditor, manajemen, karyawan dan calon karyawan dan pemerintah.
2.
Para pengguna yang berkepentingan tidak
langsung terhadap perusahaan : analis dan konsultan keuangan, asosiasi dagang
dan serikat buruh.
Penjelasan secara rinci adalah sebagai
berikut :
Pemilik dan Calon Pemilik
Setiap pemilik perusahaan atau pemegang
saham menghendaki dana yang ditanamkan dapat terus berkembang. Pemilik
perusahaan selalu mengevaluasi hasil operasi perusahaan dari waktu ke waktu,
dan mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Informasi
akuntansi akan membantu untuk mengambil keputusan atas : tetap menanamkan
modalnya, menambah, mengurangi atau justru menarik dana yang telah disetorkan,
dan merupakan media untuk menaksir bagian laba yang akan diterimanya. Sedangkan
bagi calon pemilik atau calon pemegang saham informasi akuntansi digunakan sebagai
tolok ukur tingkat keuntungan yang akan diperolehnya jika ia membeli saham
perusahaan tertentu.
Jenis informasi yang diperlukan : Neraca dan Laporan Rugi/Laba
Kreditor
adalah pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada perusahaan. Kreditor
berkepentingan terhadap keamanan dana yang dipinjamkannya dan tingkat
penghasilan yang akan diperolehnya. Para Calon Kreditor perlu mengevaluasi
laporan akuntansi sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman.
Jenis informasi yang diperlukan :
data tentang likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
Manajemen
Manajemen
memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Bagi manajemen,
akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal :
-
Melindungi
harta perusahaan
-
Penyusunan
rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang
-
Pengukuran
penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu
-
Pengawasan
kegiatan perusahaan
Jenis Informasi yang diperlukan :
catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang, hasil operasi perusahaan,
serta perencanaan di masa yang akan datang.
Karyawan dan
Calon Karyawan
Kepentingan
langsung karyawan terhadap perusahaan adalah upah yang sesuai dengan kontribusi
yang disumbangkannya. Bagi calon karyawan informasi akuntansi dapat menunjukkan
prospek perusahaan dan untung ruginya bekerja pada perusahaan tersebut.
Jenis informasi yang diperlukan :
penjelasan tentang rencana perusahaan serta hasil yang dicapai, dan laporan
tentang usaha perbaikan fasilitas kesejahteraan karyawan.
Pemerintah
Pemerintah
berkepentingan terhadap :
-
Pembayaran pajak yang ditanggung
perusahaan : Pajak Penghasilan Badan, maupun yang harus dihitung, dipungut,
disetor dan dilaporkan oleh perusahaan seperti pajak Penghasilan Karyawan.
-
Ketaatan perusahaan terhadap
peraturan-peraturan yang ditetapkan tentang pemberian upah minimum regional
(UMR)
-
Penetapan
kebijaksanaan tertentu.
Jenis
informasi yang diperlukan : besarnya kewajiban pajak, data-data akuntansi yang
bersangkutan dengan peraturan pemerintah yang menyangkut perusahaan.
Pekerjaan Akuntan dan Bidang-bidang
Akuntansi
Pekerjaan Akuntan
Secara garis besar akuntan dapat
digolongkan menjadi:
1. Akuntan Publik, adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan
publik dapat memberikan jasa pemeriksaan (audit), jasa perpajakan (tax
service), jasa konsultasi manajemen (management advisory services) dan jasa
akuntansi (accounting services)
2.
Akuntan Manajemen, adalah akuntan yang
bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah
penyusunan sistem akuntansi,
penyusunan laporan akuntansi kepada
pihak intern maupun ekstern perusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah
perpajakan dan melakukan pemeriksaan intern.
3.
Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang
bekerja pada badan-badan pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK,
Direktorat Jenderal Pajak dan lain-lain.
4.
Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang
bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum
pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
Bidang-bidang Akuntansi
Akuntansi saat ini telah berkembang
sangat pesat sejalan dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Bidang-bidang akuntansi yang penting akan diuraikan seperti berikut dibawah
ini:
1. Akuntansi
Umum dan Keuangan (General Accounting / Financial Accounting)
Bidang akuntansi yang secara menyeluruh mencakup fungsi-fungsi pencatatan
transaksi-transaksi serta menyusun laporan keuangan dari catatan-catatan
tersebut.
2. Akuntansi Biaya
(Cost Accounting)
Merupakan bidang khusus
akuntansi yang mencatat, menghitung, menganalisis, mengawasi dan melaporkan
kepada manajemen persoalan-persoalan yang berhubungan dengan biaya dan
produksi. Bidang akuntansi biaya tidak hanya menyangkut bagaimana mencatat
biaya dan analisis biaya.
3. Akuntansi
Pemerintahan (Govermental Accounting)
Merupakan bidang khusus akuntansi yang
dipergunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah. Bidang ini berguna sebagai alat
bagi pemerintah untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur tentang
penerimaan dan pengeluaran dana.
4. Akuntansi
Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen menggunakan data
historis maupun data taksiran untuk membantu manajemen dalam operasional
sehari-hari dan perencanaan operasional mendatang. Bidang ini mengolah
kasus-kasus khusus yang dihadapi manajer perusahaan dari berbagai jenjang
organisasi.
5. Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
Merupakan
bidang dalam aktivitas akuntansi yaitu pemeriksaan secara bebas atas laporan
keuangan dari perusahaan. Ini merupakan bidang pekerjaan akuntan publik yang
memeriksa laporan keuangan dan kemudian memberikan penilaiannya dan pendapatnya
mengenai kelayakan dan kewajaran laporan tersebut. Unsur penting dari kelayakan
dan kewajaran tersebut adalah menyangkut prinsip-prinsip akuntansi yang akan
diterima umum.
6. Akuntansi Lembaga Nirlaba (non profit
motive organization)
Akuntansi yang mengkhususkan diri pada
masalah-masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah
serta organisasi nirlaba lainnya, seperti : yayasan, lembaga keagamaan, lembaga
amal, lembaga pendidikan dan lembaga sosial lainnya. Unsur penting dari
akuntasi ini adalah sistem akuntansi yang menjamin pihak manajemen akan adanya
kecocokan dengan batasan-batasan dan persyaratan lainnya yang digariskan oleh
Undang-Undang, oleh lembaga-lembaga lain, atau oleh individu-individu yang
menjadi donor.
Pendidikan
Akuntansi
Akuntan adalah sebutan dan gelar
profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh
pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu universitas atau
perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Ketentuan
mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh
mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah
terdaftar pada Departemen keuangan R.I.
Sejak
2001 diadakan pembenahan sistem pendidikan akuntansi. Sebelumnya, alumni
akuntansi dari fakultas ekonomi perguruan tinggi negeri otomatis memperoleh
gelar akuntan (Akt). Berbeda halnya dengan alumni perguruan tinggi swasta yang
harus mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) untuk meraih gelar serupa.
Sistem ini dipandang merupakan
diskriminasi terhadap perguruan tinggi swasta, bahkan tidak menjamin
standarisasi profesi akuntan. Oleh karena itu, berdasarkan SK Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 179/U/2001, gelar akuntan hanya bisa diperoleh
melalui PPAk.
''Program PPAk bisa dibuka oleh
PTN maupun PTS yang memenuhi syarat. Program ini menjamin ada standarisasi
profesi akuntan, termasuk dalam hal etika profesi. Pendidikan akuntansi di Indonesia
memasuki paradigma baru setelah terbit SK Mendiknas No 179/U/2001. PPAk bukan
lagi milik Departemen Pendidikan Nasional, karena sudah diserahkan kepada
asosiasi profesi, dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Ijin
penyelenggaraan tetap dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, namun hanya
bisa diberikan atas rekomendasi IAI. Melalui program ini, mahasiswa memperoleh
gelar akuntan dan register akuntan dari Departemen Keuangan. Gelar itu bisa
digunakan untuk meniti karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan
manajemen, atau akuntan perpajakan. Populasi perguruan tinggi yang
menyelenggarakan PPAk relatif sedikit. Hanya ada 23 PPAk di seluruh Indonesia, 17 di
antaranya milik PTN. Kondisi ini kontras dengan banyaknya populasi program
studi akuntansi. Secara nasional ada 923 perguruan tinggi yang membuka prodi
akuntansi dalam berbagai jenjang.
Perkembangan
Profesi Akuntansi
Di awal masa kemerdekaan
Indonesia, warisan dari penjajah Belanda masih dirasakan dengan tidak adanya
satupun akuntan yang dimiliki atau dipimpin oleh bangsa Indonesia. Pada masa
ini masih mengikuti pola Belanda masih diikuti, dimana akuntan didaftarkan
dalam suatu register negara. Di negeri Belanda sendiri ada dua organisasi
profesi yaitu Vereniging van Academisch Gevormde Accountans (VAGA ) yaitu
ikatan akuntan lulusan perguruan tinggi dan Nederlands Instituut van
Accountants (NIvA) yang anggotanya terdiri dari lulusan berbagai program
sertifikasi akuntan dan memiliki pengalaman kerja. Akuntan-akuntan Indonesia
pertama lulusan periode sesudah kemerdekaan tidak dapat menjadi anggota VAGA
atau NIvA.
Situasi
ini mendorong Prof. R. Soemardjo Tjitrosidojo dan empat lulusan pertama FEUI
yaitu Drs. Basuki T.Siddharta, Drs. Hendra Darmawan, Drs. Tan Tong Joe dan Drs.
Go Tie Siem memprakarsai berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia yang
dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia yang disingkat IAI pada tanggal 23 Desember
1957 di Aula Universitas Indonesia.
Di
masa pemerintahan orde baru, terjadi banyak perubahan signifikan dalam
perekonomian Indonesia, antara lain seperti terbitnya Undang-Undang Penanaman
Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) serta berdirinya
pasar modal. Perubahan perekonomian ini membawa dampak terhadap kebutuhan akan
profesi akuntan publik, dimana pada masa itu telah berdiri banyak kantor
akuntan Indonesia dan masuknya kantor akuntan asing yang bekerja sama dengan
kantor akuntan Indonesia. 30 tahun setelah berdirinya IAI, atas gagasan Drs.
Theodorus M. Tuanakotta , pada tanggal 7 April 1977 IAI membentuk Seksi Akuntan
Publik sebagai wadah para akuntan publik di Indonesia untuk melaksanakan
program-program pengembangan akuntan publik.
Dalam kurun waktu 17
tahun sejak dibentuknya Seksi Akuntan Publik, profesi akuntan publik berkembang
dengan pesat. Seiring dengan perkembangan pasa modal
dan perbankan di Indonesia, diperlukan perubahan
standar akuntansi keuangan dan standar profesional akuntan publik yang setara
dengan standar internasional. Dalam Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI
sepakat untuk memberikan hak otonomi kepada akuntan publik dengan merubah Seksi
Akuntan Publik menjadi Kompartemen Akuntan Publik.
Setelah
hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia, tepatnya pada
tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai
organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum
yang diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen
AkuntanPublik.
Berdirinya
Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak globalisasi,
dimana Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI
mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan
dalam Kongres IAI X pada tanggal 23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang
menjadi dasar untuk merubah IAI – Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi
yang independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan publik.
IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation of
Accountans (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik,
sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana
tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO).
Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi
IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5
Pebruari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik
yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan
penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan
program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia.
Bagi
mereka yang awam di bidang akuntansi ataupun mereka yang baru mulai mempelajari
akuntansi sering mencampuradukkan pengertian akuntansi dan tata buku. Hal ini
adalah wajar karena akuntansi sendiri pada awal sejarahnya memang berpangkal
tolak dari bookkeeping atau tata buku. Untuk menghindari salah
pengertian atau mencampuradukkan pengertian akuntansi dengan tata buku perlu
dijelaskan bahwa pada tata buku kegiatan yang ada padanya hanyalah pada fungsi
pencatatan atas data perusahaan dengan demikian pada tata buku tidak ada fungsi
perencanaan sistem dan prosedur pencatatan maupun kegiatan penafsiran dan
analisis terhadap hasil laporan yang dibuat.
Prinsip-prinsip
Akuntansi
Laporan
keuangan diolah dari ratusan atau ribuan transaksi-transaksi dengan cara yang
sistematis dengan suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan prinsip-prisip
akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles). Justru
oleh karena sifat yang tidak eksak dari akuntansi ini maka diperlukan
“prinsip-prinsip akuntansi yang lazim” . Tanpa adanya prinsip yang berfungsi
sebagai patokan atau pedoman ini, maka kemungkinan masing-masing akuntan akan
menggunakan caranya sendiri, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan
menjadi simpang siur.
Profesi
akuntansi telah berusaha mengembangkan sekumpulan standar yang pada umumnya
diterima dan secara universal dipraktikkan. Usaha-usaha itu telah menghasilkan
dipakainya seperangkat aturan dan prosedur umum yang disebut sebagai prinsip
akuntansi berterima umum yang merupaka guideliness (standar) yang
menunjukkan tentang tata cara melaporkan kejadian ekonomis.
Sumber Referensi:
Judianto, Rochmad."Modul Akuntansi Dasar".30 September 2014.http://feelfreeflow.wordpress.com
/ modul-akuntansi-dasar/
1 komentar:
The most enduring symbol of the Norse - titanium arts
› tj-metal-arts › tj-metal-arts The most enduring titanium metal trim symbol of the Norse - titanium arts 토토사이트 · The wooricasinos.info most enduring symbol of 1xbet login the Norse - titanium arts · The most enduring symbol of the Norse - titanium https://septcasino.com/review/merit-casino/ arts.
Posting Komentar